Kamis, 14 Juli 2016

Pelafalan Amituofo 29


Pintu Dharma Pelafalan Amituofo
(Bagian 29)

Pada masa Dinasti Qing, ada seorang pemuda bermarga Wang, orangnya terbelakang dan kurang cerdas, ayahbundanya sudah meninggal dunia, Pendeta Tao menerima pemuda ini jadi muridnya.

Setiap hari menyuruhnya melakukan pekerjaan berat dan kasar, saat malam tiba mengajarinya melafal Amituofo, namun oleh karena terbelakang dan kurang cerdas, maka itu lafalan Amituofo yang diucapkannya keluar selalu tidak tepat, selain itu selalu saja mengantuk dan tertidur.

Pendeta Tao mempersiapkan sebatang bambu panjang, ketika pemuda ini tertidur, maka dia akan memarahinya : “Kamu ini sudah bodohnya bukan main, malah bukan rajin-rajin melafal Amituofo”, sambil menggunakan bambu panjang memukulinya.

Demikianlah setelah tiga tahun berlalu, pada suatu malam, tiba-tiba pemuda dungu ini tertawa keras, Pendeta Tao segera mengangkat tongkat bambunya bersiap-siap memukulinya, tapi si pemuda malah berkata : “Hari ini anda tidak boleh memukuliku lagi”.  

Pendeta Tao bertanya : “Memangnya kenapa?”

Pemuda ini menjawab : “Sia-sia saja anda sudah bersamadhi selama 18 tahun, tapi tidak tahu metode pelatihan diri, andaikata anda bersedia meniruku melafal Amituofo dengan setulusnya, maka sejak awal anda pasti sudah berhasil terlahir ke Alam Sukhavati”.

Pendeta Tao mengira pemuda ini sedang bicara ngawur, tapi siapa tahu ternyata si pemuda ini telah terlebih dulu mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati. Keesokan paginya pemuda ini naik ke atas gunung dan menghadap ke arah barat, beranjali dan berdiri, terlahir ke Alam Sukhavati, setelah jasadnya diperabukan, muncul banyak sarira.

Dipetik dari :
 Ceramah Master Wen Zhu 
Judul : Pintu Dharma Pelafalan Amituofo


念佛法门
(二十九)

中国清朝,有一姓王的孩子,个性愚钝,父母双亡,无以为生,陈道人收他为徒,日间要他做苦工,晚上打坐时,教他坐在对面念佛。但他总是发音不正,又喜欢打瞌睡,陈道人身边放一枝长竹,当他打瞌睡时,骂他:你愚昧至此,还不知精进念佛,并用长竹打他。如是经过三年。有一个晚上,他忽然哈哈大笑,道人又举竹要打他,他说:今日你不能打我了。道人问:为甚么?他说:你枯坐十八年,不知修行,若能如我老实念佛,早生西方了。道人以为他在说傻话,岂料他是自知时至。次日早上,登高山面向西方,合掌立化,火葬时,得舍利不少。

节录自 :