Senin, 11 Juli 2016

Pelafalan Amituofo 14


Pintu Dharma Pelafalan Amituofo
(Bagian 14)

7.      Setiap Saat Melafal Amituofo
Setiap saat dan kapan saja, baik berjalan, berdiri, duduk maupun berbaring, senantiasa melafal Amituofo; meladeni tamu, menghadiri rapat, melakukan interaksi sosial, berolahraga, berkendara maupun melakukan perjalanan laut dan udara, menarik maupun menghembuskan nafas, bahkan berpakaian dan menyantap makanan, hingga bersih-bersih juga dilakukan sambil melafal Amituofo (melafal dalam hati). Demikianlah siang malam enam periode waktu, senantiasa melafal berkesinambungan tak terputus, setiap saat tak terlupakan, maka pasti terjalin dengan Buddha Amitabha, hati adalah Buddha Amitabha.  

8.    Melafal Sambil Menghitung
Demi mengembangkan pikiran benar, tidak lupa pada lafalan Amituofo, maka tangan boleh menghitung tasbih, mulut melafal Amituofo, setiap satu lafalan maka melewati sebutir tasbih, saat melafal harus dengan jelas, pikiran juga mengingatnya dengan jelas, dengan menggunakan tasbih untuk mencegah munculnya khayalan.

Sekarang bukan hanya di Hong Kong memakai tasbih tangan sedang menjadi tren, bahkan perusahaan besar di Amerika, memproduksi beragam model tasbih tangan, masyarakat di luar negeri juga suka mengenakan satu atau dua gelang tasbih di tangan mereka, dijadikan perhiasan. Padahal sesungguhnya mengenakan tasbih tangan juga ada jasa kebajikannya, juga dapat mengusir hawa jahat, tapi hanya tasbih yang terbuat dari Pohon Bodhi.  

Di dalam Sutra “Jiao Liang Shu Zhu Gong De Jing” tertera bahwa : Bila menggunakan biji Pohon Bodhi untuk dibuat tasbih, untuk tujuan menghitung saat membaca sutra atau melafal nama Buddha, atau hanya dipakai sebagai gelang tangan, berkah yang dimiliki juga tak terbatas…..

Ternyata pada masa kehidupan lampau ada Buddha yang mencapai KeBuddhaan di bawah Pohon Bodhi. Pada saat itu ada seorang pengikut aliran luar, putranya mati dicelakai oleh setan jahat, dia berpikir dalam hati, oleh karena berpandangan sesat maka saya tidak bisa mengalahkan setan jahat, tidak tahu apakah Sang Buddha memiliki kekuatan batin untuk mengalahkan setan jahat tersebut? Sang Buddha mencapai KeBuddhaan di bawah pohon ini, andaikata pohon suci ini memang sakti, semoga dapat menyelamatkan putraku. Kemudian dia menggendong jasad anaknya, membaringkannya di bawah Pohon Bodhi, kemudian menfokuskan pikiran melafal nama Buddha.

Tujuh hari kemudian, putranya hidup kembali, penganut aliran luar ini amat gembira, memuji kekuatan batin dan kewibawaan Sang Buddha yang tak terbayangkan, sejak itu dia melepaskan aliran sesat dan memeluk keyakinan benar, belajar Ajaran Buddha dan melatih diri, kemudian Pohon Bodhi juga disebut sebagai pohon perpanjang kehidupan, biji yang dihasilkan Pohon Bodhi dan akar pohonnya, digunakan untuk membuat tasbih, yang juga bisa mengusir hawa jahat dan memiliki jasa kebajikan yang unggul.

Dipetik dari :
 Ceramah Master Wen Zhu 
Judul : Pintu Dharma Pelafalan Amituofo


念佛法门
(十四)

七随时念:随时随地,不择时间,不拘埸地,不问净秽,行住坐卧,悉皆念佛;迎宾送客,开会集众,运动跑步,开车坐船,乘搭飞机,出入作息,甚至穿衣吃饭,大小二便,无不念佛。如是二六时中,念念弥陀,声声佛号,朝朝暮暮,无时或忘,必与自性弥陀相应,即心即佛。

八记数念:为了提起正念,不忘佛号,可以手执念珠,口称圣号,念一句佛,手过一粒珠,念得分明,记得清楚,借珠束心,提防妄念侵入。现在,不仅香港流行手带佛珠,连美国各大公司,都有各式各样的手珠出售,而外国人,亦喜欢手带一串或两串手珠,作为装饰品。其实佩带念珠,是有功德的,更可以辟邪,但只限于菩提珠。

在校量数珠功德经中说:若用菩提子为数珠,用作诵经念佛记数,或但手持,其福无量,。原来过去有佛,在菩提树下成道。当时有一外道,儿子被鬼神害死,自己心想,我因邪见不敌鬼神,不知佛有何神力?佛既然在此树下成道,若圣树有灵,当救我儿。于是抱其儿子的尸体,放在菩提树下,一心念佛。七日后,其儿子生还,外道欢喜,赞佛威德神力不可思议,自此舍邪归正,学佛修行,而此菩提树,亦被名延命树,此树所结的菩提子,及其树根,用来制造念珠,能却邪降魔,功德最胜。

节录自 :