Kamis, 14 Juli 2016

Pelafalan Amituofo 25


Pintu Dharma Pelafalan Amituofo
(Bagian 25)

 Bodhisattva Avalokitesvara di dalam Maha Karuna Dharani Sutra mengatakan : “GuruKu Buddha Amitabha, patut senantiasa dipuja, dengan hormat mengulang namaNya, memperoleh berkah yang tanpa batas, melenyapkan dosa yang tak terhingga”.

Memperoleh berkah adalah menambah berkah dan usia, menghapus dosa adalah mengeliminasi petaka dan rintangan; menambah berkah dan usia, mengeliminasi petaka dan rintangan, tentu saja dapat melenyapkan dosa menumbuhkan berkah, menghapus penyakit dan memperpanjang usia.

Pada awal masa pemerintahan Tiongkok Nasionalis, di Hangzhou, Tiongkok, ada seorang pemuda yang bermarga Shao, malangnya diserang penyakit parah yang tidak ada obatnya, dia berobat ke Rumah Sakit Bao Long di Shanghai, namun juga tak kunjung sembuh, akhirnya harus pasrah terbaring menanti ajal menjemput.  

Suatu malam tiba-tiba dia melihat kehadiran barisan setan petugas Neraka, sedang  berjalan ke arahnya, pemuda ini berpikir kalau memang ternyata setan itu nyata adanya, berarti Buddha juga pasti nyata adanya, sehingga dengan suara keras dia menjerit : “Namo Amituofo”.

Barisan setan yang sedang berjalan ke arahnya, yang tiba-tiba mendengar suara lafalan Amituofo, jadi ketakutan dan segera menghentikan langkah, tidak berani lagi mendekat. Pemuda ini jadi menyadari kalau melafal Amituofo itu bisa mengusir setan dan  ternyata amat efektif, sehingga meneruskan melafal Amituofo dengan suara nyaring, setan-setan jadi tidak berani mendekat selangkah pun untuk menangkap pemuda itu, akhirnya Raja Yama sendiri yang terpaksa harus turun tangan, mengenakan jubah kebesaran berwarna hijau, memakai mahkota kebesaran, menampakkan kewibawaan sepenuhnya, namun akhirnya juga terhalang oleh lafalan Amituofo, tidak mampu mendekati dan menangkap pemuda itu.     


Si pemuda yang menyadari bahwa kekuatan dari nama Buddha sungguh tak terbayangkan, jadi makin bersemangat, suaranya kian nyaring melafal Amituofo, dokter di rumah sakit merasa suara pemuda itu terlalu keras dan bisa mengganggu pasien lainnya beristirahat, maka itu meminta pemuda ini agar jangan melafal lagi; namun pemuda ini sedang berada di ambang hidup dan mati, mana boleh berhenti melafal?

Pihak rumah sakit hanya bisa memindahkan pemuda ini ke kamar lainnya. Demikianlah pemuda ini bertahan melafal Amituofo selama tujuh hari, dia melihat seberkas cahaya berwarna keemasan yang cemerlang, datang dari kejauhan menuju ke arahnya, melayang turun dari atas ke bawah, dari sempit menjadi lebar, dalam waktu sekejab cahaya keemasan telah memenuhi seluruh ruangan kamar, Buddha keemasan muncul dari balik cahaya keemasan tersebut, tubuhNya memancarkan cahaya dan kakiNya menginjak awan, tangan kiriNya menggenggam tasbih, tangan kananNya beranjali, tersenyum pada pemuda ini.

Saat itu pemuda ini baru teringat pada Buddha Amitabha, melihat di sekeliling ruangan, ternyata barisan setan tidak tampak lagi, Raja Yama juga tidak kelihatan lagi, lalu berpaling kembali, Buddha juga tidak tampak lagi, dan penyakitnya juga jadi sembuh.

Esok harinya dia diijinkan pulang dari rumah sakit, para dokter dan perawat juga merasa keheranan sekaligus takjub, namun inilah kenyataan dari manfaat melafal Amituofo yang dapat menghapus penyakit dan memperpanjang usia.

Dipetik dari :
 Ceramah Master Wen Zhu 
Judul : Pintu Dharma Pelafalan Amituofo


念佛法门
(二十五)

观世音菩萨在大悲心陀罗尼经中说:我本师阿弥陀佛,常须供养,尊称名号,得无量福,灭无量罪。得福就是增福寿,灭罪就是消灾障;增福寿,消灾障,当然可以灭罪生福,却病延年。

民国初年,中国杭州有一姓邵的青年人,不幸患了绝症,在上海宝隆医院诊治,但医药罔效,唯有躺在病床等死。一晚,他忽见一队牛头马面的鬼卒,向他奔来,他心想,既然有鬼,一定有佛,立刻大声称念:南无阿弥陀佛。正在向他奔来的小鬼队,突然被他念佛的声音,吓退了几步,停在那里,不敢走近。他觉得念佛能够驱鬼,很有功效,所以继续大声念佛,小鬼始终不敢前来捉他,后来阎罗王也出现了,身穿绿袍,头戴平顶冠,长相十分威严,也被佛号档驾,不能近他。

青年人见佛力不可思议,更大声念佛,医生认为他的声浪太大,妨碍别的病人休息,劝他不要再念;但他正在生死关头,怎肯停止?院方唯有将他迁往另一间空房,由他继续大声念佛。如是持续七天,他突然看见一团金光,由远而近,由上而下,由小至大,顷刻间光明遍照病房,一尊金佛,在光中出现,身放毫光,足踏彩云,左手持念珠,右手当胸,慈祥和蔼的对他微笑。这时,他才想起是阿弥陀佛,再看看四周,小鬼队不见了,阎罗王老爷也不见了,再回过头来,佛也不见了,而自己的病却好了,第二天就出院,医生与护士们,都感觉莫明其妙,但这就是念佛,能够却病延年的事实。

节录自 :