Jumat, 22 Juli 2016

Leluhur Manusia Berasal Dari Alam Abhassara



Leluhur Manusia Berasal Dari Alam Abhassara

Mengapa planet bumi kita ini ada manusianya?

Dari mana asal usul leluhur manusia?

Di dalam Ajaran Buddha (Ekottaragama-sutra) dan masih banyak sutra lainnya, ada tercatat dengan jelas, yang menyebutkan manusia pertama di planet bumi adalah berasal dari “Alam Abhassara”.

Dimanakah letak Alam Abhassara? 31 alam kehidupan dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar yakni “Kamaloka, Rupaloka dan Arupaloka”. Rupaloka masih dibagi jadi 4 tingkatan Alam Jhana yakni Alam Jhana pertama, Alam Jhana kedua, Alam Jhana ketiga dan Alam Jhana keempat. Alam Abhassara merupakan alam tertinggi dari Alam Jhana kedua.

Mengapa disebut sebagai Alam Abhassara? 

Para Dewa di Alam Abhassara, saat berbicara bukanlah melalui perantaraan suara, namun melalui perantaraan cahaya, cahaya keluar dari mulut, Dewa lainnya yang melihat cahaya tersebut dapat memahami apa yang hendak disampaikan temannya tersebut. Oleh karena dengan cahaya menggantikan suara, maka itu disebut Alam Abhassara (cahaya suara).

Lantas mengapa manusia bisa turun dari Alam Abhassara?


1.    Terbentuknya Planet Bumi
Alam semesta mengalami empat proses tahapan yakni “pembentukan, berlangsung, rusak dan kosong”, setiap tahapan adalah satu kalpa menengah, 4 tahapan adalah 4 kalpa menengah, bila digabungkan adalah 1 kalpa besar.

Ketika alam semesta sampai pada akhir periode kalpa rusak, ada bencana api yang menghancurkan Neraka, bumi dan planet lainnya, dan seluruh alam di Kamaloka, kebakaran dahsyat ini bahkan mencapai Rupaloka, yakni Alam Jhana Pertama, para Dewa dan para makhluk lainnya yang baik hati, dengan sendirinya memperoleh penyelamatan, sejak awal sudah berada di Alam Abhassara, menikmati berkah Alam Dewa.  

Alam Semesta setelah melewati tahapan kosong 20 kalpa kecil kemudian, lalu kembali lagi mengalami awal proses pembentukan, bermula dari di angkasa Alam Abhassara muncul awan berwarna keemasan, lalu turun hujan deras; setelah hujan reda, muncullah Alam Jhana Pertama dan Alam Dewa atau alam surga lainnya yang ada dibawahnya.        

Bahan materi hujan yang tersisa di angkasa, melalui rotasi besar, perlahan jadi padat, lalu muncul lagi dari angkasa bulatan-bulatan besar dan kecil atau ada planet yang bentuknya oval, tentu saja planet bumi kita termasuk salah satu diantaranya, dan juga rembulan, bahkan juga termasuk Neraka dan alam lainnya yang berada di atasnya; oleh karena panas yang ekstrim sehingga dapat berotasi pada sumbunya, terbentuklah banyak mentari, yakni seperti yang dikatakan ahli astronomi sebagai bintang, planet dan satelit.

Setelah adanya matahari, masing-masing planet memiliki orbitnya tersendiri dan mengelilingi tata surya masing-masing, selain berevolusi juga berotasi, terjadilah siang dan malam, hari, bulan, tahun dan empat musim. Hanya saja waktu yang dibutuhkan setiap planet untuk berevolusi dan berotasi adalah berbeda-beda, sehingga waktu di bumi dengan planet lain adalah berbeda.  


2.    Para Dewa dari Alam Abhassara datang ke Bumi
Saat permulaan terbentuknya kembali planet Bumi, kerak bumi masih belum sepenuhnya kering, permukaan tanah masih tampak berwarna krim, dari atas langit akan tampak planet bumi terang sekali, menyinari sampai di kejauhan, para Dewa Dewi yang berada di Alam Abhassara yang berkahnya sudah habis, merasa penasaran dan mencoba berjelajah ke planet berwarna krim yang terang tersebut, mereka terbang melayang sampai ke bumi, berjalan-jalan mengelilingi permukaan bumi, ketika melihat ada oasis (sumber air) yang muncul dari permukaan tanah, mereka mencoba mencicipinya, rasanya amat manis, serupa dengan madu gurih.

Oleh karena rasanya lezat, sehingga setiap insan jadi rakus dan terus mencicipinya, perlahan tubuh mereka berubah jadi kasar dan berat, sehingga kehilangan kemampuan untuk terbang, kehilangan jubah surgawi, dan tidak bisa pulang kembali ke Alam Abhassara.

Para Dewa Dewi yang semula memiliki rupa yang indah menakjubkan, bercahaya dan cantik rupawan, kebijaksanaan dan kewibawaan, kemampuan gaib, kini perlahan jadi lenyap, mata Dewa dan telinga Dewa kini berubah jadi mata dan telinga manusia; juga kehilangan kemampuan mengingat masa lampaunya; tidak bisa membaca isi pikiran orang lain lagi; dari mulutnya juga tidak bisa muncul cahaya lagi, kini mereka berbicara harus mengandalkan lidah untuk mengeluarkan suara, mereka telah menjadi manusia awam yang tinggal di Planet Bumi.


3.    Generasi Penerus Manusia
Setelah generasi pertama manusia menetap di Planet Bumi, pertama-tama mereka makan dari sumber air yang manis, lalu tanaman yang tumbuh di atas permukaan tanah, lalu padi-padian, saat itu usia manusia masih begitu panjang, tidak ada wabah penyakit, kemudian mereka mulai bercocok tanam dan menanami sayur dan buah.

Perlahan mereka mulai menyebar dan hidup berkelompok, sehingga setiap wilayah memiliki bahasa tersendiri, tidak ada transportasi, sehingga muncul banyak ragam bahasa di dunia.

Perlahan generasi pertama manusia mulai menjalin hubungan asmara dan kemudian melahirkan generasi kedua, ketiga dan berikutnya. Dan pada saat itu permukaan tanah mulai tumbuh pepohonan, manusia menggunakan dedaunan untuk dijadikan pakaian.

Dari kejauhan, tampak cahaya bumi telah berubah jadi warna hijau, juga mulai ada perpisahan antara samudra dengan daratan, para Dewa jadi tidak berani datang ke bumi lagi.

Manusia di bumi mulai berkeluarga dan memiliki anak dan cucu, demikianlah populasi manusia di planet Bumi kian bertambah, tabiat Surgawi yang semula terpuji kini telah berubah jadi lobha (tamak), dosa (kebencian) dan moha (kebodohan)……, barulah kemudian muncul Alam Asura, Alam Binatang, Alam Setan Kelaparan dan Neraka, sehingga menjadi enam alam tumimbal lahir.

Pola pikir dan kehidupan manusia yang semula begitu sederhana kini berubah jadi rumit, sebagian kelompok manusia mulai berburu, kemudian bisnis mulai berkembang, demi menjaga keamanan kelompoknya, mulai ada sistem pemerintahan; dari bahasa berkembang menjadi tulisan dan kebudayaan pun berkembang.

Era kuno perlahan lenyap dan digantikan dengan peperangan antar kerajaan, lalu era modern muncul dengan bom atom dan kini adalah era angkasa luar.


4.     Masa Depan Penduduk Bumi
Setelah leluhur manusia tiba di bumi, saat itu usia manusia adalah 84 ribu tahun, oleh karena menjauhi kebajikan dan melakukan kejahatan, setiap melewati periode seratus tahun, usia mereka akan berkurang setahun, perlahan usia manusia semakin pendek, hingga akhirnya cuma 10 tahun saja.

Setelah melalui beragam bencana, akhirnya manusia jadi sadar dan melakukan kebajikan, usia mereka kembali bertambah hingga akhirnya kembali mencapai 84 ribu tahun, lalu oleh karena berbuat jahat, usia mereka kembali berkurang, demikianlah satu periode penambahan dan pengurangan usia disebut sebagai satu kalpa kecil, 20 kalpa kecil disebut sebagai satu kalpa menengah.  

Setelah melewati tahapan “pembentukan” kini adalah tahapan “keberlangsungan”, setelah melewati 20 kalpa kecil kemudian, sampailah pada tahapan “rusak” atau kehancuran.

Pada tahapan kemusnahan ini, segalanya mengalami kerusakan total, sumber daya sudah terkuras sampai kering, bumi telah terluka parah dan mengalami kerusakan. Tahapan ini juga berlangsung 20 kalpa kecil, air samudra kering kerontang, terakhir adalah munculnya tiga bencana besar yakni bencana angin besar, bencana api besar, bencana air besar, inilah yang disebut dengan Hari Kiamat, setelah bumi hancur lebur, masuklah ke tahapan “kosong”.

Pada kalpa kosong ini juga akan berlangsung selama 20 kalpa kecil, di angkasa Alam Abhassara, muncul awan berwarna kuning keemasan, turun hujan deras, mulailah tahapan pembentukan alam semesta yang baru.

Kesimpulannya alam semesta ini akan mengalami tahapan “pembentukan, berlangsung, rusak dan kosong”, total waktunya adalah 80 kalpa kecil, yakni 1 kalpa besar.

Kalpa besar sekarang ini adalah “Bhadrakalpa”, di mana pada tahapan keberlangsungan, selama 20 kalpa kecil, akan muncul seribu Buddha. Sekarang adalah Buddha Sakyamuni yang berada di urutan ke-4 dari seribu Buddha. Sedangkan yang berada di urutan ke-5 adalah Buddha Maitreya dan kelak baru turun ke dunia, sekarang Bodhisattva Maitreya masih berada di Surga Tusita dan masih belum mencapai KeBuddhaan!
      

人类的祖先是从光音天来的
我们这个地球上,为什麽有人? 

  人类的祖先,最早最当初到底是从哪里来的? 

  在佛教「增一阿含经」及许多经典里,都有明确的记载,说地球上最初的人,是从「光音天」来的。 

  为万物之灵的人类,我们的始祖,绝对不是有什麽神用泥土捏成的,那是神话;也不是由猿猴进化而来,那是谬论。 

  光音天在哪里?天,从下至上,分为「欲界、色界、无色界」三界。欲界,有六天(四天王天、忉利天、夜摩天、兜率天、化乐天、他化自在天等六天)。色界四禅天:初禅有三天(梵众、梵辅、大梵等三天)。二禅有三天(少光、无量光、光音等三天)。三禅有三天(少净、无量净、遍净等三天)。四禅有九天(福生、福爱、广果、无想、无烦、无热、善见、善现、色究竟等九天)。无色界,有四天(空无边处天、识无边处天、无所有处天、非想非非想处等四天。)共计有二十八层天。光音天是色界二禅的第三天。 

  为什麽叫光音天? 

  光音天的天人,开口说话,不是声音,只有清净的光,从口中发,表示想说的话。对方见光就能了解是表达什麽意思。因为是以光代音,所以叫光音,是二禅三天,最上最殊胜美妙的一层天,又叫「极光净天」。 

  人又为什麽会从光音天下来? 

  (一)地球的形成 

  世界有「成、住、坏、空」四个阶段,每一阶段,为一中劫,自「成」至「空」四个中劫合为一大劫。当世界到了坏劫的末期,有大火灾烧毁了地狱、地球和其他的星球世界及欲界诸天;烧到色界的初禅天之前,下界的天人、菩萨、圣贤与因行大善的众生,性灵自然得救,早已谊到光音天上,享受快乐的天福。 

  世界经过「空」劫二十小劫之後,又轮到「成」劫之初,由光音天起金色大祥云,而降甘露豪雨;大水消退後,又现初禅以下的许多层天。洪水留在太空的物质,经大旋转,逐渐凝固,再出现太空中许许多多大大小小圆形或椭圆形的星球,当然包括我们这个地球,及绕地球旋转的月亮,乃至最远最下地狱以上的一切世界;因大热能的旋转集中,成了许多太阳,就是天文学家所说的恒星、行星和卫星。有了太阳,因每个星球循太阳系各有它的轨道,行星绕著恒星旋转,卫星又绕著行星旋转,公转、自转,而分昼夜,因此日月周年四季,就延续下来。但是,天上与他方星球世界的时间,与我们地球的时间,是各不相同的。 

  这个时期,据中国古书幼学故事琼林的记载:「混沌初开,乾坤始奠。气之轻清,上浮者为天。气之重浊,下凝者为地。日月五星,谓之七政。天地与人,谓之三才。日为众阳之宗,月乃太阴之象。」如此看来,与佛说极为接近;佛经所载,亦与今日天文科学家的证实,颇多吻合,就是这样,又恢复了宇宙大自然的现象。 

  (二)光音天人来到地球 

  地球初成,地壳未能全涸,地面於是呈现一片乳色,由天上看来,地球光亮无比,光照甚远,光音天上的天众男女,有天福享尽而性轻躁的,觉得稀奇,试图探险,竟以神足飞行,先後来到地球,散布各洲,见地上有甘泉涌出,即以食指沾入口中,感到其味甚甘,美如酥蜜。就因可口,人人贪食,多食的人,渐渐身体粗重下沉,著地而行,灵妙幻化之身,渐渐形成了物质的骨肉躯体,於是失去了神足,也失去了自然天衣,不得再飞腾空中,更不能再回到天上。 

  人人本来具有的天色妙香、光明美丽、智慧庄严、天赋的灵异,亦渐消失,天眼天耳,变成了肉眼肉耳;已不能记忆宿世;因失「他心智」,别人在想什麽,亦复不知;口中亦发不出光,说话靠舌头发音,没有充分的语言,还得用手势来表达心意,成了世间的凡人,在地球上住了下来。 

  (三)人类的繁衍和演进 

  地球的初人们在地球上住下之後,先食甘泉,後食地肥苔藻,再食天然粳米,那时人寿极长,没有疾病,後来才知道播种五谷菜蔬。在食地肥时代,贪食多者,皮肤颜色变深,或棕或赤,或褐或黑;少食或後来者,其肤色较浅,或黄或白。日久再以地球赤道,分热带、副热带、温带与寒带,於是气候有了炎冷之别,使人类形成肤色不同的固定人种。 

  当时的初人,由极少数各居一地,渐渐以语言来代表意思,由於各处地域不同,没有交通,便产生了世界上数百千种不同的语言,也就是现在世界上有许许多多不同种族的祖先。 

  初人们自从失去天衣,赤身裸体,相互游戏时,发生了男女情爱,乃知性欲,渐感羞耻。而这个时代,地上已生草木,人类即用树叶为衣,以避羞御寒。 

  由他方世界看来,地球的光,变成了绿色,已有海洋和陆地之分,天人也不敢再来了。人在地球上开始有夫妻,生养孩子,由穴居野处,而知架屋营造,於是人类的子孙,渐渐繁衍众多。人的眼耳鼻舌身意六根,有了别识,始生烦恼,本具光明天真的天性,完全消失,起了贪、瞋、痴……,才有阿修罗道的众生。天、人、阿修罗,是三善道;有了杀、盗、淫……等一切恶行的时候,才有畜生、鬼类、地狱等三恶道的众生,形成了六道轮回,众生才有「胎、卵、湿、化」四生万类,水陆空行。 

  人类的思想与生活,由简而繁,一部份的民族,由野蛮而进化,一部份的民族,曾经茹毛饮血,渐次进化。知耕种易物,为农业与商业的开始;由制作农具炊具建具,为工业的开始;为了平直由贪痴杀盗淫……所发生的争执,推举正直贤善公道者,处理众人的事,是教育礼义与民主政治的开始;由语言产生了文字,後来才有文化的开始。野蛮的时代渐渐过去,由部落而社会,由社会而国家,由国与国的竞争,再演进为科学进步的原子时代,太空时代。 

  (四)地球人的未来 

  人类到了地球以後,当时人寿均在八万四千岁以上,後来因为远离众善,但造诸恶,每隔百岁减一岁,人类的寿命渐渐减少,减到平均年龄约十岁时,因素往行善、避居深山的隐士们,幸免於难,灾祸之後,尚生存者,皆知忏悔,自己勤行善业,并倡导人类共同行善。以共同善业所感,人寿再增;增到八万四千岁,又因行恶再减,就这样一增一减,为一小劫,二十增劫,为一中劫。 

  「成」的阶段过去了,现在是「住」的阶段,这个阶段,人寿增减,也要经二十个小劫,才进入「坏」的阶段。 

  坏劫之初,一切发达到了最极点时,能源开发已尽,地球多被毁伤,地球开始坏了。坏也要经二十小劫,大海也会乾涸,最後大风大火大水,三灾八难,都会出现,这才是「世界末日」,地球坏完,进入「空」的阶段。这个空劫,也要经过二十小劫那样长久的时间,光音天上,起大黄色云,降大洪水,再造另一次新的世界。 

  如上所述,世界必经「成住坏空」四个中劫,共计八十个小劫,合而为一「大劫」。佛经上所说「三大劫」者,即指过去、现在、未来,三世的大劫。在我们现在这地球的前一个地球,劫名「庄严劫」在庄严劫的住劫二十个小劫中,有千佛出世,庄严其劫,故名庄严劫。现在地球住的劫叫「贤劫」,在此贤劫的住劫二十个小劫中,亦有千佛出世,现在释迦牟尼佛,为第四尊佛。而到第五尊佛,名为弥勒佛,今人称呼「当来下生弥勒尊佛」,既叫「当来」,就是将来,现在他还未成佛哩!未来的劫名为「星宿劫」,此未来大劫之住劫二十个小劫中,亦有千佛出世。等到将来星宿劫的地球坏了,又会产生新的地球。