Senin, 11 Juli 2016

Pelafalan Amituofo 15


Pintu Dharma Pelafalan Amituofo
(Bagian 15)

9.     Melafal Sambil Mengatur Pernafasan
Saat menarik nafas melafal Na Mo A, saat menghembuskan nafas melafal Mi Tuo Fo, melafal berkesinambungan tak terputus, pikiran tidak dibiarkan melayang keluar, lama kelamaan ketrampilan jadi mahir, pasti mencapai Samadhi Pelafalan Amituofo.

Manusia tidak mungkin tidak bernafas, bila telah terbiasa mengikuti pernafasan melafal Amituofo, meskipun kelak jatuh sakit dan menjelang ajal, selama masih ada sepenggal nafas maka takkan lupa melafal Amituofo, hingga pada sepenggal nafas terakhir, juga melafal Amituofo, ini sungguh bagus, indah menakjubkan!  

10. Saat Menjelang Ajal Melafal Amituofo
Praktisi pelafal Amituofo yang bertekad terlahir ke Alam Sukhavati, berhasil atau tidaknya adalah tergantung pada saat menjelang ajal, apakah dapat melepaskan segala kemelekatan, membangkitkan pikiran benar, menfokuskan pikiran melafal Amituofo.

Apabila dalam keseharian membangkitkan keyakinan mendalam, tekad yang bulat, melafal Amituofo dengan kesungguhan hati, baik berjalan, berdiri, duduk dan berbaring, juga tak terpisahkan dari lafalan Amituofo, sehingga saat menjelang ajal dapat mengetahui waktunya terlahir ke Alam Sukhavati, takkan lupa melafal Amituofo.

Kalau tidak demikian, saat menjelang ajal, beragam rintangan karma muncul, meskipun bagi seorang praktisi yang dalam keseharian tekun melafal Amituofo, juga sulit terhindar dari rintangan karma, sehingga kehilangan pikiran benar (pikiran yang melafal Amituofo). Apalagi bagi orang yang dalam keseharian malas melafal Amituofo, atau bagi orang awam yang sama sekali tidak mengenal Buddha Dharma? Hanya bisa pasrah didera siksaan sakit, dililit oleh rintangan karma, akhirnya mengikuti kekuatan karma, jatuh kembali ke enam alam tumimbal lahir.

Maka itu saat menjelang ajal, dapat membangkitkan pikiran benar, merupakan hal yang paling penting dalam akhir perjalanan hidup manusia. Sebagai sanak keluarganya, seharusnya membantu pasien agar membangkitkan pikiran benar, atau mengundang sahabat Dharma untuk datang melakukan Zhu Nian (kegiatan membantu pasien melafal Amituofo), agar niat pikiran terakhir pasien saat menghembuskan nafas adalah melafal Amituofo, dengan demikian pasti mengundang Buddha Amitabha datang menjemput, mengikuti Buddha terlahir ke Alam Sukhavati; maka itu membangkitkan niat tulus membantu pasien melafal Amituofo, jasa kebajikan ini merupakan yang terbesar.        

Dipetik dari :
 Ceramah Master Wen Zhu 
Judul : Pintu Dharma Pelafalan Amituofo


念佛法门
(十五)

九调息念:将一句佛号,系於呼吸间,吸气时念南无阿,呼气时念弥陀佛,一呼一吸,念佛无间,心不外缘尘境,六识不起,自然三业清净,日久功深,必得念佛三昧。当知人不可能没有呼吸,平时随著呼吸念佛,习惯了,即使将来病危命终,有呼吸时仍然念佛,直至最后一口气,也在念佛,实在太好,太美妙了!

十临终念:求生净土的人,能否如愿往生,关键在乎临命终时,能否万缘放下,提起正念,一心念佛。若是平日深信、切愿、实行念佛,出入作息,行住坐卧,都不离佛号,则临命终时,一定自知时至,不忘念佛。不然,人之将死,种种业境现前,即使平常精进念佛的人,亦难免被业力所牵,迷失正念。何况平常疏懒念佛,或不懂念佛的人?往往为病苦所逼,为业障所缠,以至随业受报,堕落轮回。所以在临命终时,能够提起正念,是人生最后的重要大事。身为眷属,诚应该设法提起亲人临终正念,或请高僧助念,令亲属最后一口气都在念佛,一定感佛来应,随佛往生;所以发心为临命终人助念,功德最大。

节录自 :