Rabu, 13 Juli 2016

Pelafalan Amituofo 21


Pintu Dharma Pelafalan Amituofo
(Bagian 21)

 Ada lagi sebuah kisah, seorang Bhiksu tua dari Vihara Fu Hui, sedang berada di perempatan jalan, duduk di atas permukaan tanah sambil menggalang dana untuk merenovasi vihara, tapi tidak ada yang bersedia menyumbangkan uang padanya.

Ketika si Bhiksu tua hendak beranjak pergi, kebetulan ada seorang pemuda yang menjual kue lewat dan melihat ada Bhiksu yang membawa patra kosong hendak beranjak pergi, timbul perasaan iba di hatinya, tanpa pikir panjang dia langsung mendanakan seluruh uang penghasilannya sebagai penjual kue, si Bhiksu berkata :  “Anak muda! Kebajikanmu pasti ada balasannya, kelak jika kamu butuh bantuan, datang saja ke Vihara Fu Hui mencariku”.

Ternyata pemuda penjual kue ini menjual kue kepunyaan majikannya, dia sendiri tidak punya modal sama sekali, namun hari itu uang penghasilan dari menjual kue sudah didanakan seluruhnya, akibatnya ketika pulang kembali ke toko, majikannya menagih setoran dan si pemuda tidak mampu menyerahkan uang setoran, akhirnya dia dipecat dan terpaksa menganggur.

Kini dia tidak punya tempat tinggal dan makanan, melewati kehidupan mengemis. Oleh karena kekurangan gizi dan tidak punya tempat berteduh, akhirnya jatuh sakit dan matanya jadi buta, barulah dia jadi ingat akan kata si Bhiksu tua agar mencarinya di Vihara Fu Hui.

Pagi itu, Bhiksu tua berpesan pada Bhiksu bagian penerima tamu : “Hari ini akan ada seorang Dermawan besar yang datang mencariku, jadi tolong bawa dia ke dalam vihara menemuiku”.

Tetapi sejak pagi hingga malam, tidak tampak Bhiksu bagian penerima tamu muncul, akhirnya Bhiksu tua terpaksa menuju ke ruang tamu.

Bhiksu Penerima Tamu menjawab : “Hari ini tidak ada Dermawan besar yang datang hendak bertemu Bhiksu tua, yang ada hanya tadi waktu senja, ada seorang pengemis buta yang datang ke sini minta bertemu anda, namun oleh karena anda sedang melakukan kebaktian sore, maka itu saya tidak membawanya ke dalam bertemu anda”.

Bhiksu tua bertanya lagi : “Jadi sekarang di mana orangnya?”

“Sudah pergi, tapi sebelum beranjak pergi, dia bertanya di mana kamar kecil?”

Bhiksu tua berkata : “Cepat pergi melihatnya!”

Ketika kembali para Bhiksu melaporkan : “Pengemis buta telah meninggal dunia di atas tumpukan kotoran”.  

Bhiksu tua memberitahukan pada para hadirin : “Hukum Karma sungguh tak terbayangkan, pemuda yang menderita ini, oleh karena karma buruk yang dilakukannya pada masa kehidupan lampaunya, sehingga pada masa kelahiran sekarang harus jatuh melarat jadi pengemis dan pada masa kelahiran berikutnya menerima buah akibat mata buta, pada masa kelahiran berikutnya lagi, mati di atas tumpukan kotoran, namun oleh karena pada kehidupannya yang sekarang, berkat sebersit niat bajiknya, tanpa pikir panjang mendanakan uang penghasilan penjualan kue majikannya, sehingga dalam satu kelahiran menerima sekaligus buah akibat karma buruknya, sekarang karma buruknya sudah tuntas, terlahir ke Surga menikmati berkah”.     

Maka itu dapat dilihat bahwa Hukum Karma atau Hukum Sebab Akibat meliputi tiga masa kehidupan atau lebih, ada orang yang menerima akibat perbuatannya sekarang, ada pula  orang yang menerima akibat perbuatannya pada masa kelahiran yang akan datang atau pada masa kelahiran-kelahiran berikutnya.

Maka itu Buddha Sakyamuni membabarkan : “Jika ingin mengetahui benih sebab apa yang ditabur pada masa kelahiran lampau, maka lihatlah akibat apa yang diterima sekarang; jika ingin tahu buah akibat yang diterima pada masa kelahiran mendatang, maka lihatlah apa yang diperbuat sekarang”.  

Dipetik dari :
 Ceramah Master Wen Zhu 
Judul : Pintu Dharma Pelafalan Amituofo


念佛法门
(二十一)

又福慧寺的高僧,在十字路口,坐地化缘,修建佛寺,但一直都没有人肯施舍一分钱。正想离去,刚巧有个卖点心的年青人经过,看见老和尚空钵离去,顿生同情怜悯之心,毫不考虑,就将当天做小贩所得的钱,都投入老和尚的钵中,老和尚道:青年人呀!你的善心一定是有善报的,将来如果你有需要帮助,来福慧寺找我好了。

原来这是个穷苦无依的青年人,每天全靠代人卖点心,换取食宿;当天因为将钱布施给老和尚了,回到食物店,不能将卖点心的钱交出来,竟被老板开除,自此无家可归,沦为乞丐。由于缺乏饮食营养,又流离失所,环境污染,最后眼睛肓了,才想到要去福慧寺找老和尚。

当天早上,老和尚己经吩咐知客师说:今天有一位大施主会来找我,请即带他入来相见。可是自早至晚,都不见知客师出现,老和尚唯有亲自往客堂一次。知客师说:今天没有大施主求见老和尚,只是傍晚时分,有个盲眼的小乞儿来求见,因为您正在做晚课,所以没有带他入内相见。老和尚急问:现在呢?答:他已经走了,不过在临走前,曾经问厕所在那里?老和尚说:快去看看!回人报告:盲眼的小乞儿,已经倒在粪池中溺毙了。

老和尚告诉众人,因果实在不可思议,这穷苦的青年人,由于前生恶业所追,今生要沦落为乞丐,来生要受盲眼之报,再生还要在粪池淹死,今生只因一念之善,借用老板的钱布施,一生同时受报,现在恶业己经受尽,生天享福去了。

可知因果报应,通于三世,有人即生现报,有人来生或多生受报,所以佛说:欲知前世因,今生受者是;欲知来世果,今生作者是。念佛的人,更加要深信因果,自作自受,除了念佛为正行外,还要力行众善为助行。

节录自 :